Kenapa???


KENAPA???




Lucu bukan, pojokmu terusik oleh derit nyaring yang kau kira

sudah tertutup rapat.

kenapa?

ku kira kau selalu disana, dengan sekelumit kobaran api di

relung hati.

kau selalu ingin memadamkannya, dengan sesuatu yang kau

sebut sauh.

kenapa?

apa yang kau kecap hingga rasa air tak sama lagi?

apa yang kau dengar hingga suara pertama dalam

mimpimu terlupakan kehadirannya?


tanpa ragu,

malu menjadi akhir percakapan yang seharusnya kita punya,

ini bukan tentang aku,

ini jelas tentang kau dengan sekelumit awan mendung

diantara cerah yang seharusnya kau terima.

kenapa?


ternyata selama ini, bukan aku saja.

bukan tentang waktu juga.


kau dan rahasia,

aku dan cerita,

tidak ada akhir yang benar-benar akhir, ya?


kita sama-sama kabur dari awan mendung yang tidak

pernah mendatangkan hujan.


suatu hari, pernah aku berbisik begitu dalam melewati

malam.

mungkin itu, penyebab pojokmu terusik kemudian.

pikiranmu keruh, atau memang dari dulu sudah lusuh?

ingin ku menyelam disana,

menghangatkanmu dengan setitik cahaya,

namun sekali lagi, kau yang berhak dengan warna di

hidupmu.

entah putih karena begitu dingin,

merah karena terbakar,

atau abu, seperti sekarang.

ー rion

Karya : @oriontares


Terimakasih untuk yang sudah membaca, sampai bertemu di tulisan berikutnya, tulisan di atas masih karya sahabat baik saya @oriontares .

Baca juga : Purnama Yang Membawamu Pergi

Baca juga : Hujan Malam Hari


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel