Kumpulan Puisi Aku Dengan Resahku
Ini adalah beberapa puisi yang aku buat untuk mewakili perasaanku saat itu, karena sudah lama sekali aku tidak menulis puisi lagi jadi aku putuskan untuk menyimpan puisi ini, di blog pribadiku, emoga suka. jadi aku beri judul Aku Dengan Resahku.
AKU DENGAN RESAKHKU
Karya :
Ujang Nurjaman
Seperti Hujan
(Bogor, 17 Oktober 2019)
Aku ingin seperti hujan
Baik disukai atau tidak
Dia tetap hadir
Rintik Rindu
(Bogor, 09 Oktober 2019)
Sore itu hujan turun sangat deras
Gemericiknya mengalunkan melodi sendu
Sesekali terdengar suara petir menyambar
Bersautan dengan detak jantungku
Hujan ini hujan pertama di bulan Oktober
Seperti déjà vu, hujan ini pernah menghampiriku
Sama seperti tujuh tahun yang lalu
Hujan ini datang lagi membawa rindu
Seketika.. rintik rindu membanjiri hatiku
Perlahan menenggelamkanku dalam kesedihan
Rindu yang tak mungkin bisa terobati
Walaupun hujan ada saatnya berhenti
Kunang Kunang
(Bogor, 12 Oktober 2019)
Dimalam yang tanpa rembulan
Satu bintang bersina terang
Aku harap itu kamu,
ternyata, hanya rindu yang dibalut tawa
seketika sinar itupun lenyap
Menunggu
(Bogor, 01 Oktober 2019)
Manusia bisa merelakan kepergian
tapi menunggu lama sampai kembali
kurasa dipertengahan tahun bisa berpaling
Karena manusia tidak sebercanda itu!!!
Lelah Dengan Rindu
(Bogor, 18 Oktober 2019)
Aku lelah,
aku ingin istirahat
Rinduku pun sudah mengantuk
Pelabuhan
(Bogor, 18 Oktober 2019)
Jauh disebrang laut
Kulihat kapal tak kunjung menepi
Kurasa nahkoda sedang bingung
Kemana akan kapal akan berlabuh
Rindu
(Bogor, 20 Oktober 2019)
Rindu bagiku penyakit,
untuk aku yang terbujur kaku
dengan sejuta rindu
yang mengendap di tubuh
Teman Setiaku
(Bogor, 06 Oktober 2019)
Malam adalah teman yang paling setia
Menemaniku dengan kemelut rindu
dengan sunyinya,
Menambah luka dengan sayatan kecil
pada hatiku
Malam,
nikmati hatiku yang terlanjur sunyi
Hujan dan Sunyi
(Bogor, 22 September 2019)
Merindukanmu adalah menenun sunyi
Bersama dengan hujan yang turun sore itu,
hujan tak begitu menjadi perhatianku
gemericiknya terdengar samar di telingaku
yang aku rasakan hanya rindu,
terus berputar dalam lamunanku.
Menyulam rindu saat senja tiba,
melukis wajah di pelataran langit
Dicumbu Rindu
(Bandung, 27 Oktober 2019)
Langit di sore itu yang semakin mengabu,
dengan rindu yang sedang menunggu hujan,
yang akan membawanya pergi mengelilingi dunia.
Menghampiri insan yang sedang di mabuk cinta
dan sedang dicumbui rindu.
Mimpi
(Bogor, 29 September 2019)
Malam ini aku tak ingin tidur,
jika harus mengulang mimpi yang sama.
Bisa-bisa aku mati dalam mimpiku sendiri.
Poros Rindu
(Bogor, 28 Oktober 2019)
Hidupku,
hanya berputar pada poros rindu,
dengan bintang yang mengelilingiku malam hari
dan hujan yang menemaniku dikala sunyi.
Bersamamu yang semakin mengabu kala rindu menyapa.
Diriku
(Bogor, 28 Oktober 2019)
Jangan tanya apa yang bisa aku lakukan!
Karena aku sedang memantaskan diri,
untuk bisa memimpinmu,
dimata orangtua mu
Jangan!!
(Bogor, 28 Oktober 2019)
Jangan mencampur-adukan
perasaan sakit dan rindumu!
Nanti kau semakin terpuruk
larut dalam kehampaan
Titik Baru
(Bogor, 28 Oktober 2019)
Langkah kakiku terbatas jarak,
aku sudah tak bisa menjangkaumu,
yang sudah berada ratusan kilometer
dari titik kita memulai perjalanan ini.
Jangan menungguku!
dipertengahan jalan aku bisa berhenti.
kembali memulai titik awal baru,
bersama orang yang mau beriringan denganku.
Menunggu di saat aku lelah,
membangunkanku saat aku terjatuh,
menggenggam tanganku saat aku rapuh.
Hingga sampai ke puncak waktu
Rasa yang Terungkap
(Bogor, 28 Oktober 2019)
Aku mengenalmu sudah cukup lama,
berdekatan tapi tak pernah saling menyapa.
Seperti api yang membakar kayu,
saling melenyapkan.
Aku menyadari sesuatu
dalam hatiku,
tentang aku yang sangat menyayangimu,
sama seperti dia,
kamu dekat dengan-Nya.
Hujan Malam Hari
(Bogor, 29 Oktober 2019)
Hujan yang turun malam hari,
adalah tangis sang rembulan,
yang sedang dibalut kesunyian,
menanti sang bintang datang.
Mencintai Dalam Diam
(Bogor, 29 Oktober 2019)
Aku yang mencintaimu dalam diam,
yang tak pernah sanggup aku ungkap,
ini rahasia antara aku dengan-Nya.
Tahun demi tahun berlalu,
cinta ini masih terjaga utuh,
sedikitpun tak ada rapuh,
sampai senja tak lagi ada.